Ternate – Ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate di perairan laut Gita, Kota Tidore Kepulauan, Minggu (02/02) malam yang merenggut 3 korban jiwa dari petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) dan seorang wartawan Metro TV, Sahril Helmi hingga kini masih dalam pencarian menarik simpati serta perhatian serius Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Drs. H.M. Iqbal Ruray, M.BA.
Selain mengucapkan belasungkawa, politisi partai Golkar ini juga menjadikan tragedi kemanusiaan tersebut sebagai catatan penting bagi pemerintah daerah.
Pasalnya, kondisi geografis Maluku Utara yang didominasi lautan dan pulau-pulau serta kerap dilanda cuaca ekstrim, membuat negeri Aljazirah Almulk ini dikategorikan sebagai daerah yang paling rawan kecelakaan laut.
“Atas nama DPRD Provinsi Maluku Utara, Saya turut berbelasungkawa atas musibah naas yang menimpah saudara-saudara kita, petugas Basarnas saat melaksanakan misi kemanusiaan. Untuk memudahkan tugas mereka, Saya berpikir kedepan Basarnas sudah harus ada Helikopter dan kapal SAR besar dan layak,” ungkap Ko Al, sapaan akrab Iqbal Ruray.
Menurut Iqbal, helikopter search bukanlah sesuatu hal yang berlebihan untuk diadakan. Selain mempermudah pencarian dan mempercepat pertolongan, helikopter search sangat relevan bagi Maluku Utara sebagai daerah kepulauan dengan ketinggian gelombang yang cukup ganas. “Nyawa manusia yang paling berharga. Sehingga sudah saatnya petugas Basarnas dibekali helikopter,” tegas Anggota DPRD lima periode ini.
Seperti diketahui, speedboat RIB 04 Basarnas Kota Ternate yang ditumpangi 11 orang petugas meledak saat melakukan pencarian 2 orang nelayan di perairan laut Gita, Kota Tidore Kepulauan, Minggu (02/02) malam.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 3 orang tim SAR, yaitu Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi dan Risky Esa meninggal dunia. Sementara seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi hingga berita diturunkan masih dalam pencarian. Sedangkan 7 petugas lainnya dinyatakan selamat. (*)