Kabarmalut.com – Survei Akreditasi Luring yang dilakukan Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) selama dua hari di RSUD Weda menemukan penerapan standar pelayanan yang dilakukan manajemen rumah sakit setempat dijalankan secara baik meski ada beberapa yang harus ditingkatkan.
Ketua tim surveior (LAFKI), dr. Zuhrinah Ridwan, mengaku dirinya dan tim melihat tata kelola rumah sakit telah mengalami perbaikan. Selain itu dari telusur lapangan yang dilakukan standar operasional pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat Halmahera Tengah berjalan baik.
“ Dimana kami bertugas untuk melihat seluruh implementasi yang ada di Rumah Sakit Weda. Meskipun belum semuanya, namun sejauh ini saya melihat dokumen rumah sakit ini apa yang dilakukan sudah mengalami perbaikan,” akui dr Zuhrinah.
Dari hasil survei lapangan yang dilakukan tim akreditasi, kata dr. Zuhrina, selanjutnya dokumen survei RSUD Weda bakal dikirim oleh mereka ke Pimpinan Pusat di jakrata untuk kemudian disampaikan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“ Kelulusan RSUD ini ada tiga kriteria, yang pertama lulus madya bintang tiga, lulus utama bintang empat dan lulus paripurna mendapatkan bintang lima,”ungkap Zuhrina.
Kendati penerapan standar pelayanan yang dilakukan rumah sakit setempat dijalankan secara terukur, Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Weda masih minim terutama pada dokter sepesialisnya belum memenuhi kuota.
“ Tenaga dokter dengan status PNS baru tiga dokter, yang lain masih sistem kontrak , ini membuka kesempatan bagaimana kedepan upaya pemerintah daerah untuk menyediakan dokter-dokter organik disini agar palayananya bisa terjangkau,” tutur dr. Zuhrina.
Dirinya berharap RSUD Weda mampu mandiri serta memberikan kesempatan dokter-dokter menimbah ilmu secara eksternal sehingga bila sekembalinya dapat melatih seluruh tenaga kesehatan yang ada di RSUD Weda dengan mengantongi sertifikat Training Of Trainer (TOT). (*)
