Hari Pertama Survei Akreditasi oleh LAFKI di RSUD Weda

Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) saat melakukan survei di RSDU Weda

Kabarmalut.com – Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) Senin, (6/11) melakukan Survei Akreditasi luring hari pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Weda. Acara dimulai dengan penyambutan Tim Surveior oleh Direksi dan dilanjutkan bersama seluruh pegawai di Ruangan Aula lantai 2  RSUD Weda.

Sebagai pembuka, dr. Selvia Denggo M.Kes., Sp.PK. selaku Direktur melaporkan proses dan progres yang telah disiapkan sejak tahun lalu. dalam sambutannya memberi apresiasi tinggi terhadap LAFKI yang telah membimbing proses akreditasi dan mengharapkan dengan adanya survei akreditasi, RSUD Weda terus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan terhadap pasien.

Agenda utama yakni pelaksanaan telusur pasien, sistem dan unit. dimulai dari pukul 09.30 WIT hingga selesai. Dalam kegiatan telusur, setiap staf atau petugas harus menyampaikan penjelasan apabila terpilih pada saat Tim Surveior melakukan observasi. Survei akreditasi hari pertama ditutup dengan pertemuan surveior bersama direksi dilanjutkan dihari berikutnya.

Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) ini terdiri dari dr. Zuhrinah Ridwan dan Cicilia Sugiharmani S, Kep., M.KM. Sebagai ketua tim dr. Zuhrinah Ridwan menyampaikan, akreditasi yang dilakukan mengunakan dua metode yaitu daring dan luring , dimana daring telah dilakukan sebelumnya pada 5 November 2023, sementara hari ini mereka melakukan survei secara luring hingga selasa (7/11).

“ Setiap Rumah Sakit wajib melakukan akreditasi sebagai standarisasi pelayanan sehingga masyarakat kita memperoleh mutu pelayanan yang baik, ini juga dapat menghindari masalah malpraktik dan masalah lainnya yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Lanjut dr. Zuhrinah, bila dalam penilaian RSUD Weda dinyatakan tidak berhasil maka konsekuensinya bukan saja rumah sakit akan tetapi masyarakat juga akan dirugikan karena otomatis akan terputusnya kerjasama (MoU) rumah sakit dengan pihak BPJS.

“ Kami melihat SDM masih minim terutama dokter spesialis belum memenuhi kuota apalagi rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah akit di Halmahera Tengah minimal ditambah. Selain itu teman teman medis juga harus di update lagi ilmunya dalam bentuk pelatihan dan workshop agar mereka dapat melakukan pelayanan standar sesuai yang ada di RSUD Weda,” tutupnya. (*)