TERNATE – Pesta demokrasi lima tahunan adalah moment penting bagi partai politik dan politisi. Pentas ini menjadi ruang strategis bagi Parpol dan politikus untuk mengimplementasikan kepentingannya.
Berbagai ikhtiar diterapkan partai politik dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah. Salah satunya, yaitu dengan melalukan survei kandidat. Dengan metode ilmiah tersebut, kapasitas kandidat seperti popularitas dan elektabilitasnya pun diketahui.
Khusus di Partai Golkar, selain survei, partai berlambang pohon beringin ini dikenal dengan istilah partai kader. Ini karena pengurusnya, baik di tingkat ranting hingga DPP wajib mengikuti pembekalan dan pengkaderan.
Seperti yang dijelaskan Edi Langkara. Sebagai senior Partai Golkar Maluku Utara, Elang mengatakan pengurus partai Golkar dibekali dengan doktrin dan ilmu kepartaian. Disana pengurus digembleng, digodok dan diajari ideologi berpartai dan bernegara. Dengan menerapkan pola rekruetmen dan doktrinisasi itu, Golkar berhasil mencetak sumber daya manusia bernegara yang berkualitas dan mumpuni.
Meski menempatkan diri sebagai partai terbuka, Golkar kata Elang memprioritaskan kadernya sendiri di Pilkada 2024 nanti.
“Untuk Pemilihan Gubernur Maluku Utara, Saya yakin DPP akan merekomendasi dan melegitimasi AHM sebagai Calon Gubernur dari partai Golkar. Beliau adalah kader mumpuni partai Golkar Maluku Utara dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi,” ungkap Wakil Sekjen bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar.
Mantan Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Maluku Utara ini juga berharap kepada DPP Partai Golkar memprioritaskan kadernya sendiri untuk diusung pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
Menjelang Pilkada serentak, dua punggawa partai Golkar asal Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus dan Edi Langkara intens bertemu guna membahas eksistensi partai Golkar di Pilkada Nanti. (dir)
